Senin, 09 Januari 2012

Sahabat Kecil

Persahabatan dua insan manusia yang berawal dari pertemuan Adit dengan Nadine di masa kecil ketika mereka sama-sama sedang bersekolah dibangku Sekolah Dasar. Mereka bersahabat dan akrab ketika Nadine sedang belajar menggambar serta mewarnai tiba-tiba temannya mengganggu dirinya dan mencoret-coret gambar yang sedang dikerjakan oleh Nadine. Merasa temannya diganggu, Adit langsung menegur serta mengusir teman-teman yang telah membuat Nadine meneteskan air matanya. Adit mencoba membantu pekerjaan Nadine menyelesaikan menggambar tadi dan sesekali Adit menenangkan Nadine agar tidak menangis lagi.
“Udah Nadine jangan menangis lagi” , Ujar Adit.
“Ya aku ga nangis lagi tapi bagaimana dengan gambar aku”, Jawab Nadine.
“Ya udah sini aku bantu kamu buat gambarnya”, Ujar Adit.
“Makasih Adit”, ucap Nadine sambil tersenyum.
Semenjak itulah mereka jadi teman akrab dan saling membantu satu sama lainnya.
          Semakin hari semakin dekat mereka berdua hingga apapun yang mereka lakukan selalu bersama-sama. Setiap pelajaran usai Adit selalu mampir ke kelas Nadine untuk mengajaknya belajar bersama atau sekedar pulang bareng.

“Hai Nadine kita pulang bareng yuk!” , Ajak Adit.
“Ya udah ayo deh, tapi kita ngerjain PR aku dulu yah”, Jawab Nadine.
“Yaudah ayo kita kerjakan sama-sama aku kebetulan juga ada PR”, Ujar Adit.
Kedekatan mereka berdua membuat banyak teman-temannya yang iri dengan mereka berdua hingga tak heran banyak sekali yang mencoba untuk mengganggu mereka bahkan memisahkan mereka tetapi ada saja sesuatu yang membuat mereka lolos dari gangguan itu. Sebaliknya banyak guru yang mendukung keakraban mereka berdua sehingga mereka dapat membantu dalam hal pelajaran. Sebagai buktinya Adit mendapatkan peringkat pertama di kelasnya serta Nadine juga mendapat peringkat pertama dikelasnya.
          Seiring berjalannya waktu mereka pun terus bertambah umurnya hingga setelah lulus Sekolah Dasar mereka melanjutkan ke SMP Negeri di Jakarta dan mulailah masa remaja mereka di bangku SMP. Kedekatan mereka berdua membuat mereka memilih bersekolah di sekolah yang sama. Setiap waktu istirahat dan sepulang sekolah Adit selalu menemui dirinya di sebuah Taman dekat sekolah. Kebanyakan teman-teman Nadine beranggapan bahwa Adit dengan dirinya berpacaran padahal kedekatan mereka sebatas teman kecil yang sangat dekat. Salah satu temannya yang bernama Aprilia bertanya kepada Nadine.
”Nadine, kamu pacaran ya sama si Adit aku liat kamu deket terus sama dia”, Tanya Aprilia.
“Ga kok aku cuman temenan kan dia temen kecil aku pril”, Ujar Nadine.
“Oh, kirain pacaran soalnya kalian deket banget”, Ujar Aprilia.
Kedekatan mereka juga bisa membuat orang tua mereka saling mengenal satu sama lain jadi tak heran bila Adit sering sekali main ke rumah Nadine begitu juga sebaliknya.
          Pada suatu saat Nadine merasakan perutnya sakit tapi setiap dia merasa sakit selalu saja Nadine membiarkan rasa sakit itu. Nadine juga tak pernah bilang kepada Adit bahwa dirinya sering sakit perut tapi Nadine sendiri belum tau sakit apa yang ada di dalam dirinya. Sampai pada saat Nadine menginjak kelas 3 SMP dan sebentar lagi akan diadakan Ujian Nasional. Waktu itu sehari sebelum pelaksanaan Ujian tersebut, Nadine merasa lemas dan seketika jatuh pingsan di rumahnya setelah dia bangun tidur. Dian, Ibunda Nadine yang pertama melihat Nadine pingsan langsung membawanya ke Rumah Sakit lalu ia di periksa oleh dokter. Kedua orang tuanya terkejut mendengar anaknya ternyata mengidap penyakit yang sangat parah.
“Dokter apa yang terjadi dengan anak saya ?”, Tanya Dian.
“Anak ibu mengidap penyakit Ginjal yang parah”, Ujar dokter. “Salah satu ginjal Nadine rusak dan harus segera di tangani”, dokter menambahkan.
“Lalu apa yang harus kita lakukan dok ?” , Tanya Dian.
“Kita harus segera mencangkok salah satu ginjal Nadine tapi sampai saat ini stok ginjal di rumah sakit tidak ada yang cocok dengan ginjal Nadine”,Ujar dokter.
Oleh karena itu, walapun dirinya tidak bisa melakukan cangkok ginjal dirinya harus menjaga keadaan dirinya tetap sehat agar penyakitnya tidak kambuh secara tiba-tiba. Dengan keadaannya itu akhirnya Nadine tidak mengikuti Ujian Nasional dan mengikuti ujian susulan. Setelah dia keluar dari Rumah Sakit dirinya harus segera belajar dengan giat. Untuk mempercepat dia belajar, Dian memanggil guru privat untuk mengajarkan anaknya.
          Dengan sangat menyesal Nadine harus mencari ginjal yang sesuai dengan ginjal yang dimilikinya. Dengan keadaan ginjal yang hanya dimiliki Nadine sekarang dia harus sering istirahat dan jangan sampai terlalu lelah. Nadine tidak mau kalau penyakit yang dideritanya diketahui oleh Adit. Semenjak penyakit itu diderita oleh Nadine dirinya jadi lebih sering di rumah dan merenung di kamar tetapi pada waktu itu Adit selalu ada menemani Nadine. Tiap hari kian berlalu dengan tekat yang kuat untuk sembuh dan untuk lulus SMP akhirnya Nadine lulus dengan nilai sangat memuaskan setelah belajar setiap saat dengan giat.
          Pada saat mereka berdua lulus SMP, Adit ternyata mendapatkan sekolah yang berbeda dengan Nadine. Nadine sangat kecewa karena teman kecilnya tidak bersama lagi.
“Dit, kamu dapet sekolah di SMA Negeri 28 Jakarta ya ?”, Tanya Nadine.
“Ya Din aku disana kamu dapet sekolah di SMA Negeri 109 Jakarta
ya ?”, Tanya Adit.Kita jadi ga bisa sama-sama lagi dong waktu istirahat.” Tambahnya.
Maaf aku dapetnya disana. Kamu jaga diri ya disana nanti kalo pulang aku main kerumah kamu deh Din.” Ujar Adit.
“Yaudah kamu juga jangan lupa sama aku yah”, Pinta Nadine.
Iya Nadine aku ga lupa sama kamu kok nanti kita main sama-sama lagi yah”, Ujar Adit.
Setelah mereka berbeda sekolah rasanya berbeda dengan sebelumnya. Nadine belum mempunyai teman disana karena dia sering diam dikelas karena dirinya tidak boleh terlalu letih. Berbanding terbalik dengan Adit, dia banyak mempunyai teman karena dirinya ikut bergabung di Organisasi Sekolah. Banyak perempuan yang kagum dengan kegantengan Adit. Jadi, tak heran bila dirinya banyak didekati perempuan. Awalnya Adit masih sering bermain dirumah Nadine, tetapi sering sekali dia tidak bisa main kerumah Nadine dengan berbagai alasan.
          Pada akhirnya Adit jadi tidak pernah lagi kerumah Nadine. Dia jadi lebih suka berkumpul dengan teman barunya itu. Belajar bersama juga adit masih bisa dengan teman kelasnya yang pintar.
Nadine lalu bertanya dengan Adit ketika Nadine memaksakan dirinya berkunjung ke rumah Adit padahal dirinya sangat lemah.
“Adit kamu sekarang kemana sih kok ga pernah main lagi aku sms ga dibales sama kamu!”, Ujar Nadine.
“Maaf Nadine aku lagi sibuk sama pelajaran jadi susah bagi waktu buat main”, Ujar Adit.
“Tapi kan bisa kamu ngerjain tugasnya bareng aku!”, Ujar Nadine.
Maaf aku sekarang ini lagi banyak tugas individu jadi susah, maaf yah”, Pinta Adit.
“Yaudahlah mungkin kamu udah berubah dan ga usah ketemu aku lagi!”, Ujar Nadine.
“Tapi Din...”
Nadine langsung saja pergi pulang meskipun dia belum selesai memberi alasan kepadanya. Dengan langkah yang perlahan dia pulang diantar teman sebangku Nadine yang bernama Andine. Saat mereka hampir sampai dirumah, Nadine tiba-tiba lemas dan langsung saja Andine membantunya ke rumahnya dengan bergegas dan panik. Andine langsung menaruh Nadine di atas kasur kamarnya dan kemudian membiarkan dia istirahat.
“Andine, Nadine kenapa ?”, Tanya Dian.
Ini tante tadi Nadine tiba-tiba lemas didepan rumah sana”, Sambil menunjuk arah depan.
“Ya udah biar Nadine istirahat aja”, Ujar Dian.
Tante, aku pamit pulang ya tante masih banyak tugas mau dikerjain”, Izin Andine.
“Ya sudah kamu hati-hati ya dijalan”, Ujar Dian.
          Saat kejadian itu Nadine tidak memikirkan lagi bagaimana keadaan Adit kerena dia sekarang sudah jadi teman yang sibuk. Nadine menjalani hari demi hari ditemani oleh Andine teman dekatnya satu meja disekolahnya. Tidak ada informasi mengenai Adit karena Nadine juga sudah malas dengan tingkah laku dia yang sudah tidak mau berteman dengannya. Pada suatu hari Adit ternyata ingin pindah sekolah keluar negeri karena ayahnya ditugaskan di London, jadi semuanya harus pindah kesana. Sehari sebelum dia berangkat, ternyata dirinya mengunjungi rumah Nadine untuk berpamitan. Saat itu Nadine sedang ada di ruang keluarga membaca buku.
“Nadine, apa kabar ?”, Sapa Adit.
“Ngapain kamu kesini lagi !”, Bentak Nadine. “Masih inget aku disini ?”, Tambahnya.
“Maaf Nadine, aku sedang sibuk kemarin”, Ujar Adit.
“Sesibuk itukah sampai teman lama sendiri dilupakan begitu saja”, Ujar Nadine. “Ya udah lupain aja lah”, Tambahnya.  
“Besok aku mau pergi ke London aku sekolah disana soalnya ayah aku pindah tugas disana”, Ujar Adit.
“Terus apa kita masih berteman?”, Tanya Nadine. “Kamu aja baru beda sekolah udah sombong”, Tambahnya.
“Ya aku sekarang usahain kok biar bisa berkomunikasi sama kamu”, Ujar Nadine.
“Ya udah kamu besok hati-hati aja yah, jangan lupa kamu ngabarin aku kalo udah sampe sana”, Ujar Nadine.
Pasti ku ngabarin kamu kok untuk kali ini. Jadi, kamu udah maafin aku nih ?”, Tanya Adit.
“Ya udah tapi inget kali ini aja kalo diulangin ga aku maafin”, Ujar Nadine.
Makasih ya Nadine aku janji akan selalu ada buat kamu”, Ujar Adit.
Setelah dia berpamitan kepada keluarganya Nadine dia pun pulang untuk bersiap siap pergi ke luar negeri. Pagi harinya dia berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta jam 05.02 WIB dan waktu itu Nadine masih tertidur karena dirinya tidak boleh terlalu capek.
          Sesampainya Adit di London, dia bersegera menghubungi Nadine. Setiap hari mereka selalu berkomunikasi jadi mereka bisa dekat lagi. Pada suatu hari, Nadine merasa dirinya tidak kuat berjalan ke dapur untuk mengambil minum dan Nadine pingsan dengan tangan masih memegang handphonenya menunggu Adit menelepon dirinya. Dengan panik Dina, ibunda Nadine membawanya kerumah sakit. Dokter mendiagnosa bahwa Nadine harus segera melakukan pencangkokan ginjal dan sementara harus berada dirumah sakit sampai ada ginjal yang sama dengan Nadine. Sementara itu Adit mencoba beberapa kali menghubungi Nadine tapi tidak diangkat lalu dia menghubungi ibunda Nadine. Ternyata teleponnya di angkat dan ibunda Nadine menceritakannya semuanya lalu Adit dengan sedikit tidak percaya bahwa Nadine mempunyai penyakit seperti itu bergegas meminta izin kepada orang tuanya untuk pulang ke Jakarta menjenguk Teman kecilnya itu sakit. Setelah ia terbang menuju Jakarta, ia bergegas kerumah sakit dan menanyakan bagaimana keadaan Nadine. Ternyata Nadine tidak sadarkan diri harus segera dilakukan operasi. Adit yang saat itu baru saja tiba disana lalu bertanya kepada dokter apakah ginjal yang dimilikinya sama dengan yang dimiliki Nadine. Setelah dokter melakukan tes ternyata ginjalnya sama dan bisa dilakukan operasi. Adit meminta izin kepada orang tuanya serta orang tua dari Nadine untuk mohon doanya supaya operasi dapat berjalan dengan sukses.
          Akhirnya beberapa jam pun dilewatkan untuk memindahkan ginjal Adit dan dilanjutkan dengan mencangkok ginjal Nadine. Semua berjalan dengan sesuai rencana dokter pencangkokan berhasil tinggal menunggu Nadine sadar. Sebelum Nadine sadar, Adit bergegas balik lagi ke London untuk menjalani Tes Akhir Semester disana. Ia juga memberi amanat kepada orang tua Nadine agar merahasiakan siapa yang mendonorkan ginjalnya pada Nadine. Sesampainya Adit di London, ia menghubungi orang tua Nadine untuk menanyakan kabar Nadine dan ternyata Nadine sudah sadar tinggal istirahat yang cukup untuk memulihkan kesehatannya. Setelah beberapa minggu, Adit selesai juga menjalani Tes Akhir Semester dan sedang liburan. Pada liburannya Adit datang menjenguk Nadine yang sudah sadar dan sehat. Karena Adit ginjalnya hanya satu, dirinya harus banyak banyak istirahat dan sambil dia memulihkan dirinya dengan mencangkok ginjalnya di London. Sesampainya Adit di rumah Nadine yang telah pulang dari rumah sakit, Adit menanyakan kesehatannya apakah sudah sehat apa belum.
“Hai Nadine, Apa kabar ?”, Sapa Adit.
“Eh Adit, kapan kesininya kok kamu ga bilang-bilang sama aku dulu?”,Tanya Nadine.
“Ya aku kan mau bikin surprise ke kamu”, Canda Adit.
“Makasih Adit udah mau jenguk aku. Aku baik baik aja kok”, Kata Nadine.
“Kamu akhirnya dapet ginjal yang sesuai dengan punya kamu”, Ujar Adit.
“Kata dokter ada yang mendonorkan ginjalnya ke aku tapi aku ga tau siapa orang itu jadi, aku ga bisa berterima kasih”, Jelas Nadine.
“Hmmm… baik banget ya orang itu”, Ujar Adit.
“semoga aja aku bisa ketemu sama orang itu”, Harap Nadine.
Malam harinya, Ibunda Nadine berbincang-bincang kepada Adit untuk berterima kasih karena ia sudah mendonorkan ginjalnya kepada Nadine dan tanpa sengaja Nadine mendengar semua pembicaraan mereka bahwa Aditlah yang mendonorkan ginjal kepada dirinya. Nadine sangat terkejut mendengar semua kenyataan tersebut dan tidak bisa menahan air matanya. Dengan tangisan Nadine menghampiri dan memeluk Adit untuk berterima kasih. Dia sangat terharu ternyata sahabat kecilnyalah yang telah mengorbankan ginjalnya demi kesembuhan dirinya.

***

Ungkapan Rasa

Ketika kau menatapku
Ketika kau senyum padaku
Ketika aku membalas tatapanmu
Ketika aku membalas senyummu
      Dari situ ku yakin rasa itu
      Rasa yang telah kau ungkapkan
      Melalui tatapanmu
      Yang membuatku malu
Saat itu pun tiba
Saat dimana kau ungkapkan
Rasa cintamu padaku
Kutakan iya aku ingin menjadi kekasihmu
      Hatikupun merasa bahagia
      Tidak akanku khianati
      Aku sayang kamu

Cerita Cinta

Satu bagian dari hatiku hilang bersama dirimu
Saat kau tinggalkanku
Hati tertatih menggapai cinta
Kan ku biarkan diri ini mengarungi hampa
       Lihatlah isi hatiku
       Dengarlah suara cintaku yang mungkin takkan kau temukan lagi
       Ku tak rela kehilanganmu
       Dan aku tak rela hidup tanpamu
Kau membuatku bahagia
Membuatku tertawa dan menghiasi hidup
Buat aku mengerti arti cinta sejati
Dan kau rubah hidup ini jadi penuh cerita buat aku lupakan semua

Kasih Sayang Ibu

Ibu... engkau yang mengasuhku sejak kecil
Perjuangan demi perjuangan engkau lalui
Kasihku takkan putus sampai kapanpun
     Ibuku engkau adalah segalanya untukku
     Kasih sayangmu takkan pernah habis
     Kasihmu tak bisa ku bayar dengan harta
     Dengan apa aku harus membalasmu Ibu
Ibu engkau bagai bidadari yang turun dari surga
Yang sangat cantik dan berhati mulia
Dan engkau bagaikan ikan yang sedang berenang
Berenang bebas di sungai yang sejuk
     Dengan itu aku sangat senang
     Bila kita dapat bersatu
     Hatiku damai bila bersamamu Ibu
     Dan semua akan selalu mengenangmu Ibu

Kamis, 05 Januari 2012

Kebudayaan Indonesia Kurang diminati Generasi Muda

Pada saat ini rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia. Minat mereka untuk mempelajarinya sudah sangat kurang. Padahal seharusnya generasi muda tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam melestarikan kebudayaan Indonesia agar kebudayaan tersebut akan tetap ada sampai kapan pun. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Generasi muda zaman sekarang ini lebih tertarik untuk mengenal dan mempelajari budaya-budaya asing yang kini telah masuk ke Indonesia. Maraknya aksi-aksi moral yang tidak baik memang sudah sangat memprihatinkan, apalagi di tambah dengan kurangnya nilai-nilai budaya lokal yang semakin memperburuk keadaan. Meskipun demikian generasi muda Indonesia tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Masuknya budaya asing ke Indonesia memang membawa dampak yang cukup besar terhadap generasi muda saat ini.
Dari semua budaya asing yang masuk, tidak semuanya membawa pengaruh positif bagi generasi muda maka dari itu para generasi muda harus dapat memilah-milah sendiri mana yang harus ditinggalkan dan mana yang dapat diterima ke dalam nilai-nilai moral budaya lokal untuk di kembangkan ke dalam kebudayaan Indonesia. Dalam menanggapi hal tersebut generasi  muda harus berusaha agar jati diri mereka sebagai generasi muda penerus bangsa tidak rusak. Banyaknya tindak kejahatan sekarang ini akibat dari generasi muda yang tidak bisa membedakan baik buruknya budaya asing yang masuk. Tindak kriminal, narkoba, perkosaan, pergaulan bebas dapat terjadi karena generasi muda meniru kebudayaan asing yang menurut mereka tidak aneh lagi untuk diikuti. Oleh sebab itu seharusnya para generasi muda tidak bisa begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur dan generasi muda dapat membangun Indonesia menjadi negara maju tanpa terpengaruh oleh budaya asing.
Pengaruh globalisasi juga sangat besar terhadap generasi muda. Pengaruh tersebut menyebabkan banyak anak muda yang kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala yang telah muncul dalam kehidupan sehari-hari contohnya, dari cara berpakaian remaja-remaja saat ini yang cenderung mengikuti budaya asing. Mereka memakai pakaian yang minim sehingga memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak boleh diperlihatkan. Padahal untuk melestarikan budaya bangsa seharusnya mereka memakai pakaian yang sopan sesuai dengan norma-norma budaya yang berlaku.
Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia sangat diharapkan mampu memilah-milah dan mengantisipasi terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia karena budaya tersebut ada yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita dan akan berdampak sangat buruk terhadap budaya Indonesia 

Manusia dan Harapan

Harapan 
    Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umunya perlu setinggi binar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Persamaan Harapan dan Cita-cita


     Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
    Cita-cita merupakan impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya harus disertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealisasi. Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.

Penyebab Manusia Mempunyai Harapan


    Menurut Kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang biak fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
   Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah:
a) Kelangsungan Hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Diakui lingkungan (status)
d) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
e) Perwujudan cita-cita (self actualization)



Manusia dan Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan 
       Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Tiga Macam Kecemasan yang Menimpa Manusia
      Menurut Sigmund Freud ahli psikoanalisa bahwa ada 3 macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu:
1. Kecemasan Objektif 
    Suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin sifat dari pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan seekor kucing, maka dia akan cenderung takut jika melihat seekor kucing. Namun ada orang dengan reaksi sebaliknya, karena ia mendendam maka ia berusaha untuk selalu berbuat kejam sebagai pelampiasannya.
2. Kecemasan Neorotis
    Timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam yakni: kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.Kecemasan semacam ini menjadi sifat yang gelusan, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
3. Kecemasan Moril 
    Disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: sirik, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa khawatir,cemas, takut, gelisah, dan putus asa.Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan sehingga teman-temannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya tersebut menimbulkan kecemasan moril.
Faktor Penyebab Kegelisahan 
    Bukan merupakan sebuah kepastian bahwa akar penyebab kegelisahan selalu bermula dari faktor keluarga atau metode pendidikan yang diterapkan oleh kedua orang tua. Bahkan, terkadang muncul dari diri penderita sendiri dan itu merupakan faktor sangat dominan dan berpengaruh dalam semua aspek keberadaan manusia sampai akhir hayatnya. Maka dari itu mari kita bahas apa saja yang termasuk penyebab dari kegelisahan.
A. Dari Dalam 
    Mungkin, kita bisa menyebutkan beberapa hal berikut yang berhubungan dengan pembahasan tersebut:
1. Cinta Diri
    Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.
2. Lalai dalam Mengingat Allah
    Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was, dalam keadaan tertentu, akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah mengguncangkan jiwanya.
3. Gejolak Hati
    Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang sepele dan remeh. Dengan kata lain, seseorang merasa harus menyibukkan dirinya dengan selalu memikirkan perkara atau permasalahan tertentu. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was. Keadaan seperti itu akan berkelanjutan sampai suatu tahapan, dimana ia tidak mampu untuk melepaskan diri dari penyakit tersebut sekalipun dengan upaya dan usaha yang dicurahkan secara sungguh-sungguh.
4. Rasa Takut dan Malu
    Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was, seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.

Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan

    Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasinya adalah dengan berserah diri kepada Allah SWT.