Sabtu, 26 Oktober 2013

Psikologi Manajemen

Defini Psikologi Manajemen
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan atau dengan kata lain Psikologi Manajemen adalah suatu studi tentang tikah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajeman untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Konsep Dasar Psikologi Manajemen
Kegiatan intervensi (yang bertujuan untuk "mengolah" manusia) menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh karyawan/SDM (Sumber Daya Manusia) dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan kerjanya dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya. 

Ada 4 Fungsi Utama dalam Manajemen
  • Fungsi Perencanaan (Planning)
         Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tesebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
  • Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
          Proses yang menyangkut bagaimana strategi yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : 
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan menetapkan prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
  • Fungsi Pengarahan (Actuating/Directing)
          Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan : 
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
  • Fungsi Pengawasan (Controlling)
           Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. 
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan : 
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah di tetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis

Manfaat Psikologi Manajemen
  • Untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia di dalam proses manajemen.
  • Agar dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan/tepat untuk memecahkan masalah-masalah kemanusiaan. 

Organisasi

Definisi Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan bersama atau organisasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang atau sekelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berusaha untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama. 



Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya. Karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. 

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur. 

Dimensi Organisasi 
Menurut Richard L. Daft, dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu :

Dimensi Struktural
Dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Dimensi struktural terdiri dari : 
  • Formalisasi
        Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di dalam organisasi itu dibakukan. Ada 3 macam jenis formulisasi, yaitu : formalisasi berdasarkan pekerjaan, formalisasi berdasarkan aliran pekerjaan dan formalisasi berdasarkan peraturan. 
  • Spesialisasi
         Spesialisasi hakikatnya adalah daripada dilakukan oleh satu individu, lebih baik seluruh pekerjaan itu di pecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang individu yang berlainan. Suatu spesialisasi kerja dikatakan bersifat ekstensif apabila setiap karyawan hanya mengerjakan tugas-tugas tertentu yang sempit wilayahnya. Suatu spesialisasi dikatakan rendah apabila karyawan mengerjakan tugas-tugas yang mempunyai batasan yang luas. Ada 2 tipe spesialisasi, yaitu : 
Spesialisasi Horizontal 
Spesialisasi horizontal ini menunjuk pada ruang lingkup suatu pekerjaan atau pada tingkat mana seorang karyawan melakukan suatu pekerjaan yang lengkap. 
Spesialisasi Vertikal
Spesialisasi vertikal menunjuk pada tingkat kontrol yang dimiliki oleh seorang karyawan terhadap suatu pekerjaan. 
  • Standarisasi 
        Standarisasi menunjuk pada prosedur yang di desain untuk membuat aktivitas organisasi menjadi teratur dan hal ini secara otomatis akan memfasilitasi adanya koordinasi. 
  • Hierarki Otoritas 
       Otoritas merupakan bentuk dari kekuasaan yang ada pada suatu posisi atau kantor. Ketika hak untuk mengatur bawahan termasuk dalam otoritas seseorang, maka otoritas tersebut memberikan hak untuk membatasi pilihan dan perbuatan yang dilakukan oleh bawahan. 
  • Kompleksitas 
      Kompleksitas menunjuk pada jumlah aktivitas maupun subsistem pada organisasi. Kompleksitas bisa diukur melalui 3 diferensiasi yaitu vertikal, horizontal dan spatial. 
- Diferensiasi Vertikal
- Diferensiasi Horizontal
- Diferensiasi Spasial 
  • Sentralisasi 
       Istilah sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi.
  • Profesionalisme 
     Profesionalisme adalah level dari pendidikan formal dan training yang harus dimiliki dan diikuti oleh karyawan. Profesionalisme dianggap tinggi apabila karyawan harus mengikuti training dalam jangka waktu yang lama untuk memegang suatu pekerjaan atau jabatan pada perusahaan. 
  • Personnel Ratio
        Personnel Ratio menunjuk pada jumlah karyawan pada suatu fungsi atau departemen tertentu.

Dimensi Kontekstual 
Dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi, yang terdiri dari :
  • Ukuran : Besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut. 
  • Teknologi Organisasi : Dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output. 
  • Lingkungan : Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial. 

Komunikasi 

Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lainnya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. 

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan dan penyiaran. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. 

Tujuan Komunikasi 
Tujuan komunikasi dari sebagian para ahli yaitu menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang disampaikan, dengan maksud apa yang kita sampaikan itu dapat di mengerti oleh komunikan (penerima pesan) dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksud. Tujuan lainnya yaitu mempengaruhi komunikan (penerima pesan) untuk bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator (pemberi pesan). 

Komponen Komunikasi 
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah : 
- Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. 
- Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. 
- Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepadan komunikan dalam komunikasi antar pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. 
- Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain. 
- Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. 
- Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol"). 

Dimensi Perspektif Komunikasi 
  • Komunikasi Sebagai Proses 
         Komunikasi dipandang sebagai proses yang dimaksudkan disini ialah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Proses yang berarti unsur-unsur yang ada didalamnya bergerak aktif, dinamis dan tidak statis. 
  • Komunikasi Sebagai Simbolik 
     Dalam semua konteks komunikasi dimana segala sesuatunya memerlukan dan menggunakan simbol. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk verbal maupun non verbal, dalam setiap daerah, lingkungan atau kumpulan tertentu simbol dapat berbeda-beda sesuai dengan tempat dimana digunakannya simbol tersebut. Karena setiap daerah memaknai simbol tersebut secara berbeda-beda. 
  • Komunikasi Sebagai Sistem 
       Sistem, didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau unsur yang mendukung saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan saluran (Semprivivo 1982). Dengan kata lain sistem adalah seperangkat komponen-komponen serta unsur-unsur yang terhubung dan saling bergantung satu sama lainnya serta tidak dapat terpisahkan. Jika salah satu komponen tidak dapat berfungsi secara baik maka sistem itu secara otomatis tidak dapat berjalan secara normal sebagaimana mestinya, ini berarti semua komponen selain harus berinteraksi juga harus dapat berfungsi secara optimal sebagaimana mestinya. Jika dikaitkan dengan proses komunikasi dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu sistem yang dimana tercermin unsur-unsur yang mendukungnya sebagai suatu kesatuan antara komunikator, pesan, media, komunikan dan timbal baliknya (feedback). 
  • Komunikasi Sebagai Aksi 
    Komunikasi selalu menggunakan simbol dalam berbagai macam konteksnya, selain itu tidak dapat dipungkiri dalam berbagai komunikasi tidak pernah terjadi tanpa aksi, apakah itu diucapkan, ditulis maupun dilakukan dalam bentuk isyarat (non verbal), bahkan gerakan dalam bentuk diam pun merupakan aksi. 
  • Komunikasi Sebagai Aktifitas Sosial 
         Komunikasi menjadi jembatan dalam menghubungkan antara kepentingan diri manusia sebagai individu dengan masyarakat disekelilingnya. Karena sudah menjadi sifat yang mendasar pada manusia yakni selalu berusaha untuk berhubungan dengan sesamanya, upaya ini dilakukan untuk menghilangkan keterasingan mereka dan juga untuk mengetahui apa yang sedang terjadi diluar dirinya. Apakah itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ataukah untuk kepentingan aktualisasi diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, seni dan teknologi.        
  • Komunikasi Sebagai Multidimensional
         Terdapat dua tingkatan yang dapat diidentifikasikan dalam perspektif multidimensional ini yakni dimensi isi dan dimensi hubungan. Kedua dimensi tersebut tidak dapat saling dipisahkan dimana dimensi isi menunjukkan pada kata, bahasa, pesan serta informasi yang terkandung didalamnya. Sementara itu dimensi hubungan merujuk pada bagaimana cara komunikator dalam menyampaikan pesannya kepada komunikan atau bagaimana peserta komunikasi berinteraksi. 



Referensi :
http://natiazuriahms.blogspot.com/2013/05/dimensi-dimensi-perspektif-komunikasi.html


Nama : Claudia Kurnia Erawanti 
NPM : 11511684
Kelas : 3PA01 

Kamis, 10 Oktober 2013

Biografi

Nama : Claudia Kurnia Erawanti
NPM : 11511684
Kelas : 3PA01

Autobiografi 

Nama saya Claudia Kurnia Erawanti, saya biasa dipanggil Dhea sejak kecil tetapi di sekolah atau kampus saya dipanggil Claudia. Saya lahir di Jakarta, tepatnya tanggal 11 Januari  1994 silam. Saya dilahirkan oleh ibu melalui proses persalinan normal dan ibu bilang saya kembar air karena pada saat ibu melahirkan saya bersamaan dengan banyak keluarnya air. Berawal dari tangisan saya terlahir ke dunia dan saya merupakan anak pertama, keponakan pertama dan cucu pertama bagi keluarga saya, maka dari itu sewaktu kecil saya di manja oleh keluarga. Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah saya bernama Tri Roliswan dan Ibu saya bernama Krismastina Mutiara Dewi. Ayah saya seorang Wiraswasta dan Ibu saya seorang ibu rumah tangga. Sebelum menikah Ibu saya dulu sempat bekerja di bagian keuangan suatu perusahaan dan sempat juga menjadi guru TK, tetapi setelah menikah Ayah saya menyuruh Ibu untuk berhenti kerja agar bisa mengurus anak dan menjadi Ibu rumah tangga. Saya mempunyai 2 adik ada yang Laki-laki ada juga yang perempuan, yang laki-laki bernama Dhevan Febriansyah Nizamudin berumur 15 tahun yang duduk di kelas 1 SMA dan yang perempuan bernama Dinda Triana Septiawanti berumur 12 tahun yang duduk di kelas 6 SD. Selisih umur saya dengan adik laki-laki saya 4 tahun sedangkan selisih dengan adik perempuan saya 8 tahun. Saya bertempat tinggal di daerah Depok, tepatnya di Perumahan Beji Permai, Tanah Baru. Hobi saya nonton film, jalan-jalan dan berenang. Ayah saya berasal dari Padang, Sumatera Barat sedangkan Ibu saya berasal dari Solo, Jawa Tengah. Saya beragama Islam.

Dikarenakan saya melihat teman saya yang sudah bersekolah, saya merengek kepada ibu meminta untuk didaftarkan sekolah padahal pada saat itu umur saya masih 3,5 tahun,   akhirnya ibu mendaftarkan saya sekolah di Taman Kanak-kanak yaitu TK Islam Syuhada yang berada di dekat tempat tinggal saya. Di Taman Kanak-Kanak ini saya memulai dari kelas 0 kecil (TK A) kemudian 0 besar (TK B) disini saya diajari untuk menulis, membaca, menari dan bernyanyi. Saya sangat senang ketika masuk sekolah karena dapat belajar dan juga bermain bersama teman-teman baru. Pada saat di TK saya selalu di antar oleh ibu ke sekolah dengan menggunakan sepeda karena letak sekolahnya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Sewaktu di taman kanak-kanak saya pernah beberapa kali mengikuti lomba mewarnai yang diadakan di sekolah atau pun di luar sekolah dan ketika saya TK saya paling malas mengikuti pelajaran olahraga apabila permainan olahraganya tidak saya sukai. Setelah 2 tahun saya bersekolah di  TK saya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar (SD). Pada jenjang SD saya bersekolah di SDN Cipedak 01 Pagi yang berada di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pada saat SD saya memulai untuk belajar lebih mandiri dengan cara memakai seragam dan sepatu sendiri walaupun awalnya saya masih diajarkan oleh Ibu. Saya bersekolah di SD tersebut selama 6 tahun, ketika saya bersekolah disana saya mendapatkan teman-teman yang baik dan menyenangkan walaupun kadang kala ada saja hal-hal yang diperebutkan dan membuat kami menjadi sedikit bertengkar. Hal yang paling saya ingat ketika saya SD adalah saya dan teman-teman sering bermain polisi-polisian atau buaya-buayan dan ketika jam olahraga murid perempuan biasanya bermain kasti sedangkan murid laki-lakinya bermain sepak bola. Saat SD saya berangkat dan pulang sekolah diantar menggunakan mobil jemputan.  Prestasi saya saat SD itu selalu masuk 10 besar. Satu hal yang tidak bisa saya lupakan sewaktu SD saya sangat takut dengan jarum suntik, jadi ketika petugas kesehatan datang saya langsung bersembunyi. Saya biasanya menangis ketika berhasil di suntik oleh petugas kesehatan. 

Setelah selesai saya menjalani pendidikan di Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun saya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, SMPN 253 Jakarta adalah tempat saya menimba ilmu selama 3 tahun. Saat saya SMP saya mulai berani untuk pergi ke mall bersama teman-teman. Dan saya mulai sering bermain daripada dirumah ketika SMP karena pada saat itu saya merasa lebih nyaman dengan teman-teman dibandingkan dirumah.  Di SMP pun saya masih mendapat peringkat 5 atau 10 besar dan mulai mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti basket, paskibra dan paduan suara. Awalnya saya mengikuti ekskul basket tetapi beberapa minggu kemudian saya merasa kelelahan dan memutuskan untuk berhenti dari ekskul basket, kemudian saya mengikuti ekskul paskibra sampai pada pelantikan pertama dan saya merasa tidak kuat dengan latihannya yang selalu panas-panasan saya pun keluar dari ekskul paskibra. Yang terakhir paduan suara, walaupun suara saya tidak terlalu bagus tapi pada saat itu saya di ajak teman untuk mengikuti ekskul tersebut dan ketika mengikuti tes ternyata saya lolos. Pada tahun 2007 saya menyelesaikan pendidikan saya di SMP, saya melanjutkan ke jenjang berikutnya SMA Sejahtera 1 Depok adalah tempat saya mengenakan seragam putih abu-abu dan menuntut ilmu selama 3 tahun, saya mendaftar di SMA tersebut karena pada saat itu nilai nem saya tidak mencukupi untuk masuk ke sekolah negeri di Jakarta, selain itu juga karena saya mendengar bahwa SMA tersebut merupakan sekolah swasta yang bagus dan berakreditas A di daerah Depok. Prestasi saya di SMA pun masih mendapat peringkat 5 atau 10 besar dan saya mengikuti ekskul paduan suara seperti ketika di SMP. Dan Saat di usia remaja ini saya mengalami suatu hal yang tidak menyenangkan yaitu saya mulai takut apabila melihat darah yang bertetesan di lantai karena pada saat itu ketika saya sedang berada di kantin sekolah adik saya, salah satu seorang pegawai kantin tersebut kakinya terkena kaca italase, dan darahnya pun berceceran di lantai. Pada saat itu saya mulai merasa pusing, pandangan menjadi buram, saya merasa sesak nafas, bibir saya menjadi pucat lalu saya hampir jatuh pingsan. Pada waktu SMA saya memilih jurusan IPA, karena saya penasaran dengan mata pelajaran Kimia karena pada saat SMP saya belum mendapat pelajaran Kimia tersebut. Akhirnya setelah saya memilih jurusan IPA dan sering bertemu dengan pelajaran Kimia saya mulai menyukai pelajaran tersebut. Pengalaman di SMA yang tidak bisa dilupakan pada saat saya di kelas 3 karena saya merasa pada saat itu saya benar-benar berjuang untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan cara mengikuti jam 0 di sekolah yang mulai belajar dari jam 6 pagi, dilanjutkan dengan belajar biasa sampai jam setengah 1 kemudian sepulang sekolah saya masih ada kegiatan PM (Pedalaman Materi) di sekolah. Belum lagi setelah itu saya masih harus mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah sampai jam 8 malam. Walaupun saya merasa lelah pada saat itu , tapi itu semua saya lakukan agar dapat lulus dengan nilai yang memuaskan. Hingga saat Ujian Nasional tiba saya berdoa dan berusaha semaksimal mungkin mengerjakan soal-soal tersebut. Hari itu pun tiba, hari dimana akan diumumkan kelulusan dengan melalui pos dan saya dinyatakan lulus dan alhamdulillah dengan hasil yang memuaskan. Tetapi perasaan saya belum lega seutuhnya karena saya masih harus berjuang untuk mengikuti berbagai macam tes untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Waktu itu saya mendapatkan SNMPTN Undangan dari sekolah, saya memilih IPB dan Unpad tetapi saya belum berhasil lolos. Kemudian saya mencoba lagi dengan mengikuti SNMPTN Tertulis, ketika itu saya sudah berusaha belajar semaksimal mungkin agar dapat lolos tetapi ternyata melalui jalur itu pun saya belum beruntung, karena saya sudah tidak tega melihat ayah saya sudah mengeluarkan banyak uang untuk saya terakhir kalinya saya mencoba lewat jalur SIMAK UI dan lagi lagi ternyata memang belum rezeki saya untuk dapat diterima di PTN. Pada waktu kecil ketika saya ditanya mengenai cita-cita pasti jawaban saya selalu berubah seperti saya ingin menjadi dokter, guru, dan yang lainnya, tetapi ketika saya masuk diusia remaja saya mulai kebingungan ketika ditanya soal cita-cita. Saya mulai berpikir ternyata cita-cita untuk menjadi dokter atau pun guru itu tidak semudah yang saya pikirkan ketika masih duduk di sekolah dasar. Saat duduk di bangku SMA saya mulai terpikir lagi mengenai cita-cita karena saya juga harus menentukan jurusan apa yang akan saya ambil ketika kuliah nanti dan saya tertarik dengan jurusan Psikologi karena saya ingin mempelajari karakteristik dan perilaku manusia.

Sampai akhirnya pada suatu hari ada kiriman pos datang yang tertuju untuk saya dan ternyata itu undangan dari Universitas Gunadarma yang menyatakan bahwa saya mendapat beasiswa berupa potongan uang kuliah sampai akhir semester. Beasiswa itu saya dapatkan dari nilai try out Universitas Gunadarma yang waktu itu diadakan di SMA saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil beasiswa tersebut, saya datang ke Universitas Gunadarma untuk mengikuti interview tentang beasiswa tersebut. Universitas Gunadarma, Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi adalah tempat saya menimba ilmu selanjutnya, sebelumnya saya sudah berusaha mengikuti berbagai tes agar dapat masuk ke universitas negeri tetapi saya belum berhasil dan saya mulai berpikir bahwa kuliah di universitas negeri atau swasta itu sama saja, asal kita belajar dengan rajin dan tekun  pasti tidak akan kalah dengan teman-teman kita yang masuk universitas negeri. Sekarang saya sudah sampai di semester 5 dan saya akan berusaha semaksimal mungkin agar dapat lulus tepat waktu sehingga saya menjadi sarjana dan mendapatkan gelar S.Psi dibelakang nama saya. Kemudian saya juga ingin meneruskan kuliah S2 sehingga saya dapat menjadikan psikolog sebagai profesi, dan semoga saya bisa menjadi seorang Psikolog yang sukses dikemudian hari. Amin.....