Kamis, 27 Juni 2013

Rangkuman Tugas Kesehatan Mental

Konsep Sehat
Konsep Sehat, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. sehari-hari kita menggunakan istilah sehat wal afiat untuk menyebut kondisi kesehatan yang prima. Kita bukan hanya mengenal kesehatan tubuh, tetapi juga ada kesehatan mental dan bahkan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat.

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental 
Secara umum, secara historis kajian kesehatan mental terbagi dalam dua periode yaitu periode pra-ilmiah dan periode ilmiah (Langgulung,1986:23)
1. Periode Pra-ilmiah
Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitif animeisme, ada kepercayaan bahwa dunia ini di awasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Perubahan sikap terhadap tradisi animism terjadi pada zaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan naturalisme, suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam.
2. Era Ilmiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animism (irrasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1783. Perkembangan psikologi abnormal dan psikiatri ini memberikan pengaruh kepada lahirnya mental hygiene yang berkembang menjadi suatu body of knowledgeberikut gerakan-gerakan yang terorganisir. Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers.

Pendekatan Kesehatan Mental 
Karena terdapat keanekaragaman konsep mengenai kesehatan mental, beberapa ahli mengemukakan orientasi umum. orientasi umum tersebut terbagi menjadi 3 yaitu : Orientasi Klasik, Orientasi Penyesuaian Diri dan Orientasi Pengembangan Potensi.

Teori Kepribadian Sehat 

Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisa 
Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia dengan memperhatikan struktur jiwa manusia adalah Sigmund Freud. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang disebutnyaid, ego dan superego. 
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :
1. Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar
3. Mental yang sehat adalah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Behaviouristik
Behaviouristik ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behaviouristik lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar. 
Aliran behaviourisme mempunyai 3 ciri penting :
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviourisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi berupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut Watson yang sangat besar masukkannya untuk perkembangan behaviourisme adalah B.F Skinner.
Kepribadian yang sehat menurut behaviouristik :
1. Memberikan respon terhadap factor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi oleh factor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
Kerpibadian Sehat Berdasarkan Aliran Humanistik
Psikologi humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis neo-Freudian seperti Adler dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme. Menurut Alfred Schultz, tokoh fenomenologi pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses intersubjektivitas. Jadi intisari dari psikologi humanisme adalah bahwa pada keunikan manusia, pentingnya nilai dan makna, serta kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya. Pandangan psikologi humanisme, pada intinya adalah setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi dimana dia (Sang Aku, Ku atau Diriku/ I, Me, atau Myself) menjadi pusat.

Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan 
Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntuan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu
Faktor keturunan — masa konsepsi Ø 
Ø Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
Ø Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Ø 
Faktor eksternal / lingkungan 
Ø Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
Ø Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 

Teori Kepribadian Sehat 
1. Teori Kepribadian Sehat Menurut Allport
Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia. Pengalaman-pengalaman pribadinya ini kelak tercermin dalam pandangan-pandangan teoritisnya tentang kodrat kepribadian. Pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport berbeda dengan pandangan-pandangan Freud dan gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung.
2. Teori Kepribadian Sehat Menurut Carl R.Rogers
Self adalah apa yang manusia rasakan di dalam dirinya. Di dalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan reality self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual. Individu yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh. 
3. Teori Kepribadian Sehat Menurut Maslow 
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2. Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
4. Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
4. Teori Kepribadian Sehat Menurut Erich Fromm
Ciri – ciri kepribadian sehat :
- Cinta yang produktif
Cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.
- Pikiran yang produktif
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
- Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan prestasi kita yang paling hebat.
- Suara hati

Pengertian Stress
Stress menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stress mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres.
Efek-efek stress menurut Hans Selye
- Local Adaptation Stres
- Karakteristik dari LAS
- General Adaptation Syndrom
Faktor-faktor Individual dan Sosial yang menjadi penyebab Stress
a. Faktor Individual
Tatkala seseorang menjumpai stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada stresor tersebut yang akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa lamanya (duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya stresor itu (predictability).
b. Faktor Sosial
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stress. Dukungan sosial mencakup :
- Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi
- Dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa
- Dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
Tipe-tipe Stress

a. Tekanan
b. Konflik
c. Frustrasi
d. Kecemasan
Coping strategy
Strategi koping yang berhasil mengatasi stres harus memiliki empat komponen pokok:
1. Peningkatan kesadaran terhadap masalah
2. Pengolahan informasi
3. Pengubahan perilaku
4. Resolusi damai
Pengertian dan Jenis-jenis Koping
Coping berasal dari katacoping yang bermakna harfiah pengatasan/penanggulangan (to cope with = mengatasi, menanggulangi). Koping adalah ciri-ciri individu dalam menghadapi situasi yang tertekan. Istilah Koping merupakan istilah khusus individu yang digunakan dalam menghadapi situasi yang tertekan atau stress.
Koping dibagi menjadi 2 yaitu :
- Koping Negatif : Menimbulkan persoalan dikemudian hari, bahkan sangat mungkin menyebabkan gangguan pada diri individu.
- Koping Positif : Biasanya digunakan agar individu tersebut menjadi lebih dewasa, lebih matang dan lebih bahagia dalam menjalani hidupnya.
Jenis- jenis Coping :  Emotional focus Coping dan Problem focus Coping.

Hubungan Intrapersonal 
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
Model-model hubungan interpersonal
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal, 
yaitu:
1. Model Pertukaran Sosial
2. Model Peranan
3. Model Interaksional
Cara Memulai Hubungan Intrapersonal
Pembentukan kesan salah satu faktor penting untuk memulai suatu hubungan interpersonal. Ada tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:
1. Pembentukan
2. Peneguhan Hubungan
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadimmasing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Untuk menjalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy Cinta interpersonal membutuhkan tiga hal: Intimacy, Passion, dan Commitment
Intimasi dan Pertumbuhan
Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.

Cinta dan Perkawinan
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan seksual.
Bagaimana memilih pasangan
Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Maka dari itu harus benar-benar diperhitungkan ketika memilih pasangan yang baik.
Seluk Beluk Hubungan dalam Perkawinan
Setiap pasangan yang menikah tentu ingin memiliki hubungan yang awet, tanpa ada pertentangan, kadang kala hubungan itu seperti Yoyo, kadang baik di atas, kadang turun di bawah. Oleh karena itulah di butuhkan Kedewasaan masing-masing pihak dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang di hadapi.
Perceraian dan Pernikahan Kembali
Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Apa yang akan menyebabkan untuk memutuskan menikah kembali setelah bercerai? Ada beberapa faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari menikah lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor pendidikan, pendapatan dan sosial. Menikah Kembali setelah perceraian bisa menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan yang lebih baik.
Single life
Hidup melajang atau membujang kerap kali terjadi disekitar kita, bukan karena tidak ada yang mau dengannya atau bisa dibilang “tidak laku”. Tetapi banyak dari mereka yang sibuk dengan dunianya seperti dunia kerja, apalagi jika pekerjaan mereka telah membuat hidupnya bercukupan maka tak jarang dari mereka enggan membuka dirinya untuk orang lain. Padahal di agama kita sangat dianjurkan jika seseorang yang sudah memasuki usia siap menikah, mapan dan mampu untuk menikah, karena menikah merupakan sebuah ibadah kita kepada Allah SWT.

Sabtu, 08 Juni 2013

Tulisan 3 : Cinta dan Perkawinan

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Definisi cinta lainnya adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk.


Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga.

A. Bagaimana memilih pasangan


Memilih pasangan hidup bukanlah perkara mudah. Pasalnya, banyak orang yang merasa tidak sreg ketika mereka ditawari untuk memilih suami atau memilih istri, tak seperti memilih pacar yang bisa dengan mudah dilakukan. Menurut mereka, pasangan hidup adalah orang yang diajak untuk susah senang bersama, yang diharapkan hanya akan ada yang pertama dan yang terakhir.Itu sebabnya memilih pasangan hidup jauh lebih susah dibandingkan dengan memilih pekerjaan atau tempat sekolah.

Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Maka dari itu harus benar-benar diperhitungkan ketika memilih pasangan yang baik. Bila ingin pintar, seseorang harus rajin belajar, bila ingin kaya seseorang harus berhemat, begitu pula tentang pasangan hidup. Bila menginginkan pasangan hidup yang baik maka kita juga harus baik. Tak ada sesuatu di dunia ini yang untuk mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan. Segala sesuatu ada harga-nya termasuk bila ingin mendapatkan pasangan hidup yang baik. Ya, dimulai dari diri sendiri. Bila kita bercita-cita untuk mendapatkan pasangan hidup yang baik, maka kita sendiri harus baik. Percayalah, Tuhan telah memasangkan manusia sesuai dengan karakter dan derajat mereka masing-masing. Manusia yang baik hanyalah untuk manusia yang baik pula, begitu pula sebaliknya.

B. Seluk Beluk Hubungan dalam Perkawinan

Setiap pasangan yang menikah tentu ingin memiliki hubungan yang awet, tanpa ada pertentangan, kadang kala hubungan itu seperti Yoyo, kadang baik di atas, kadang turun di bawah. Oleh karena itulah di butuhkan Kedewasaan masing-masing pihak dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang di hadapi.

C. Perceraian dan Pernikahan Kembali

Pernikahan bukanlah akhir kisah indah bak dongeng cinderella, namun dalam perjalanannya, pernikahan justru banyak menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan.

Apa yang akan menyebabkan untuk memutuskan menikah kembali setelah bercerai? Ada beberapa faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari menikah lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor pendidikan, pendapatan dan sosial. Jika ingin sukses dalam pernikahan baru, perlu menyadari tentang beberapa hal tertentu, jangan biarkan kegagalan masa lalu mengecilkan hati. Menikah Kembali setelah perceraian bisa menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan yang lebih baik.

D. Single life

Hidup melajang atau membujang kerap kali terjadi disekitar kita, bukan karena tidak ada yang mau dengannya atau bisa dibilang “tidak laku”. Tetapi banyak dari mereka yang sibuk dengan dunianya seperti dunia kerja, apalagi jika pekerjaan mereka telah membuat hidupnya bercukupan maka tak jarang dari mereka enggan membuka dirinya untuk orang lain. Itulah yang menyebabkan banyak wanita dan pria yang sebenarnya sudah cukup untuk melepas masa lajangnya justru lebih senang dan nyaman untuk hidup melajang.
Padahal di agama kita sangat dianjurkan jika seseorang yang sudah memasuki usia siap menikah, mapan dan mampu untuk menikah, karena menikah merupakan sebuah ibadah kita kepada Allah SWT. Dan sebenarnya kita diciptakan Allah SWT sudah berpasang-pasangan dan akan lebih baik jika itu semua dipersatukan dan disahkan dalam ikatan pernikahan.

Artikel : 

5 Kata yang Bisa Menghancurkan Pernikahan
Eny Kartikawati - wolipop

Jakarta - Kata-kata bisa sangat kuat maknanya ketika diucapkan. Kata tersebut bisa dianggap menghancurkan atau malah menginspirasi. Dalam pernikahan pun hal serupa berlaku. Menurut Julie Orlov, seorang psikoterapis dan juga penulis 'The Pathway to Love: Create Intimacy and Transform Your Relationships Through Self-Discovery', ada kata-kata yang bisa membuat pasangan merasa sedih dan tersakiti. Jika sering diucapkan kata-kata berikut ini, seperti dijelaskan Orlove pada Huffington Post, bukan tidak mungkin menghancurkan pernikahan Anda.

1. "Nggak pernah"
"Kamu nggak pernah benar kalau mengurus anak-anak." Apakah kalimat itu pernah Anda ucapkan pada pasangan? Saat Anda mengucapkan kata tidak atau nggak pernah, Anda memberitahukan pada pasangan kalau dia memang tidak bisa dan tak akan pernah bisa melakukan hal yang seharusnya dia lakoni itu. Kata ini mengindikasikan Anda tidak mau mendengarkan, berkompromi dan punya itikad baik untuk mengetahui penjelasannya.

2. "Selalu"
Kata 'selalu' sering dianggap sebagai bentuk sebuah kekakuan dan kebenaran. Ketika kata 'selalu' ini diucapkan, Anda memberitahukan pasangan kalau dia salah dan Anda lah yang benar. Saat kata 'selalu' diucapkan, Anda juga menganggap tidak ada lagi yang bisa dilakukan dengan sikapnya itu. Kata ini mengindikasikan Anda tidak mau memahami, mendengar atau mengobati.

3. "Tapi"
Kata 'tapi' menyiratkan sebuah manipulasi dan kurangnya integritas. Saat Anda menggunakan kata 'tapi', Anda jadi tidak menganggap apapun yang diucapkan sebelumnya. Kata ini seolah mengubah sebuah pernyataan negatif menjadi lebih positif. Kata ini mengartikan Anda tidak mau membangun kepercayaan dan keintiman. Kata yang mirip dengan kata 'tapi' adalah, 'bagaimanapun' dan 'meskipun'.

4. Kata-kata yang sangat kasar
Silahkan bayangkan sendiri kata-kata kasar apa yang bisa Anda ucapkan pada pasangan. Menyerang pasangan dengan mengucapkan kata-kata sangat kasar padanya bisa berdampak buruk pada pernikahan. Apalagi jika dilakukannya secara sering, ini bisa menghancurkan jiwa pasangan dan membunuh pernikahan.

5. "Cerai"
Jangan pernah berkata Anda ingin mengakhiri pernikahan, jika sebenarnya memang bukan itu maksud Anda. Apalagi jika perkataan itu diucapkan hanya untuk semakin memanaskan pertengkaran. Kalaupun memang Anda mengatakannya tanpa sengaja dan sebenarnya tidak bermaksud mengucapkan kata 'cerai', tetap saja ucapan itu memiliki efek buruk. Pasangan akan merasa kalau hati Anda sebenarnya sudah ingin lepas dari pernikahan. Baginya Anda seharusnya tidak mengucapkan kata tersebut walau semarah apapun Anda.

Tanggapan : 
Sebaiknya kita bisa menjaga ucapan kita terhadap seseorang baik keluarga, teman atau sekalipun terhadap pasangan kita sendiri. Karena bisa saja secara tidak sadar kita telah mengucapkan kata-kata yang membuat seseorang tersinggung atau tersakiti. Apabila kita telah mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang lain apalagi pasangan kita, itu dapat menghancurkan hubungan kita dengan orang tersebut. Sebaiknya apabila kita ingin mengucapkan kata-kata dipikirkan terlebih dahulu apakah ucapan tersebut dapat menyakiti hatinya atau tidak. 

sumber : 

Adhim, Mohammad Fauzil (2002) Indahnya Perkawinan Dini Jakarta: Gema Insani Press (GIP)
Papalia, Olds, Feldman. Human Development. 2009. Salemba Humanika. Jakarta.

sumber artikel :

Senin, 03 Juni 2013

Tulisan 2 : Hubungan Intrapersonal

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. 

Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan. 

A. Model-model hubungan interpersonal

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal, 
yaitu: 
1. Model Pertukaran Sosial 
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut: 

“Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap 
individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya 
selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan 
biaya”. 

Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efekefek tidak menyenangkan.

2. Model Peranan 
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak sesuai dengan peranannya. 

3. Model Interaksional 
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistem terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.

B. Cara memulai hubungan : pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal dalam memulai hubungan 

Pembentukan kesan salah satu faktor penting untuk memulai suatu hubungan interpersonal. Ada tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu: 

1. Pembentukan 
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya. Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat 
dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: a) informasi demografis; b) sikap dan pendapat (tentang orang atau objek); c) rencana yang akan datang; d) kepribadian; e) perilaku pada masa lalu; f) orang lain; serta g) hobi dan minat.

2. Peneguhan Hubungan 
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu: a) keakraban; b) kontrol; c)respon yang tepat; dan d) nada emosional yang tepat. 



  • Faktor pertama Keakraban : Merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. 
  • Faktor kedua Kesepakatan : Tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan.
  • Faktor ketiga Ketepatan Respon : Dimana, respon A harus diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan verbal, tetapi juga pesan-pesan nonverbal. 
  • Faktor keempat Nada Emosional Yang TepatWalaupun mungkin saja terjadi interaksi antara dua orang dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi.

  • 3. Pemutusan Hubungan 
    Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu: 

    a. Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain. 
    b. Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar. 
    c. Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai. 
    d. Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain. 
    e. Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.

    C. Intimasi dan Hubungan Pribadi 
    Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadimmasing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannyaterhadap orang lain. Intimasi juga adalah salah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intim daripada hubungan pribadi yang lain. Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajat kecintaan, kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangan dalam hubungan yang dekat (intim). Keintiman juga memberikan sumbangan besar dalam memenuhi kebutuhan individu dan keintiman itu pun memberikan efek positif pada kebaikan pasangan dalam suatu hubungan pertemanan (Prager & Buhrmester).


    Untuk menjalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy Cinta interpersonal membutuhkan tiga hal: Intimacy, Passion, dan Commitment. Keberasamaan yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan ini adalah sebuah wujud awal dari cinta yang sering disebut sebagai persahabatan atau pertemanan (Liking/Friendship). Proses pendekatan itu proses dimana kebersamaan yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan yang merupakan wujud awal cinta. Jika Intimacy, Passion, dan Commitment terpenuhi, maka sebuah hubungan akan menjadi sempurna karena dliliputi oleh cinta yang menyeluruh (Consummate Love). Namun, keadaan yang penuh cinta yang menyeluruh ini bisa berlangsung selamanya dan bisa juga tidak. Ketika Intimacy yang hilang, maka yang terjadi adalah cinta absurd (Fatuous Love). Apa itu fatuos love /cinta absurd ? Cinta absurd adalah cinta yang bersandar pada Passion dan Commitment. seperti mempertahankan pernikahan atau berpacaran karena teman, orangtua, usia, dan motivasi dari luar lainnya.

    D. Intimasi dan Pertumbuhan


    Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.

    Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena :
    (1) kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh.
    (2) kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan.
    (3) kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang    rahasia.
    (4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup.
    (5) kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus .



    sumber :

    Nama : Claudia Kurnia Erawanti
    NPM : 11511684
    Kelas : 2PA01



    Tulisan 1 : Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan

    A. Konsep Penyesuaian Diri 


    Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya. 

    Dalam kehidupan sehari-hari, penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu yang tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri. tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesuaian diri dengan kondisi yang penuh tertekan. 
      

    Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment ataupersonal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery). Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh seseorang akan berdampak juga pada pertumbuhan personalnya. Jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekitarnya apalagi di lingkungan baru, maka pertumbuhan personalnya juga akan mengalami peningkatan. Sekarang, apa itu pertumbuhan personal? Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.


    Pertumbuhan Personal


    Manusia merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya didalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.

    Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

    Setiap individu memiliki naluri yang secara tidak langsung individu dapat memperhatikan hal-hal yang berada disekitarnya apakah hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam masyarakat yang memiliki suatu norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang tidak disiplin yang dalam menerapkan aturan-aturannya maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang tidak disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang cuek maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang cuek.

    Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu

    Faktor genetik
    Ø Faktor keturunan — masa konsepsi
    Ø Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
    Ø Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
    Ø Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

    Faktor eksternal / lingkungan
    Ø Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
    Ø Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya

    Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

    a. Aliran asosiasi
    perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh dan pengalaman atau empiri (kenyataan) luar, melalui panca indera yang menimbulkan sensasiton (perasaan) maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
    b. Psikologi gestalt
    pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
    c. Aliran sosiologi
    Pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan. Pertumbuhan individu sangat penting untuk dijaga dari sejak lahir agar bisa tumbuh menjadi individu yang baik dan berguna untuk sesamanya.

    sumber :
    http://smileandsprit.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html

    Nama : Claudia Kurnia Erawanti
    NPM : 11511684
    Kelas : 2PA01