Nama : Claudia Kurnia Erawanti
NPM : 11511684
Kelas : 3PA01
Autobiografi
Nama saya Claudia Kurnia Erawanti, saya biasa dipanggil Dhea sejak kecil tetapi di sekolah atau kampus saya dipanggil Claudia. Saya lahir di Jakarta, tepatnya tanggal 11 Januari 1994 silam. Saya dilahirkan oleh ibu melalui proses persalinan normal dan ibu bilang saya kembar air karena pada saat ibu melahirkan saya bersamaan dengan banyak keluarnya air. Berawal dari tangisan saya terlahir ke dunia dan saya merupakan anak pertama, keponakan pertama dan cucu pertama bagi keluarga saya, maka dari itu sewaktu kecil saya di manja oleh keluarga. Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah saya bernama Tri Roliswan dan Ibu saya bernama Krismastina Mutiara Dewi. Ayah saya seorang Wiraswasta dan Ibu saya seorang ibu rumah tangga. Sebelum menikah Ibu saya dulu sempat bekerja di bagian keuangan suatu perusahaan dan sempat juga menjadi guru TK, tetapi setelah menikah Ayah saya menyuruh Ibu untuk berhenti kerja agar bisa mengurus anak dan menjadi Ibu rumah tangga. Saya mempunyai 2 adik ada yang Laki-laki ada juga yang perempuan, yang laki-laki bernama Dhevan Febriansyah Nizamudin berumur 15 tahun yang duduk di kelas 1 SMA dan yang perempuan bernama Dinda Triana Septiawanti berumur 12 tahun yang duduk di kelas 6 SD. Selisih umur saya dengan adik laki-laki saya 4 tahun sedangkan selisih dengan adik perempuan saya 8 tahun. Saya bertempat tinggal di daerah Depok, tepatnya di Perumahan Beji Permai, Tanah Baru. Hobi saya nonton film, jalan-jalan dan berenang. Ayah saya berasal dari Padang, Sumatera Barat sedangkan Ibu saya berasal dari Solo, Jawa Tengah. Saya beragama Islam.
Dikarenakan saya melihat teman saya yang sudah bersekolah, saya merengek kepada ibu meminta untuk didaftarkan sekolah padahal pada saat itu umur saya masih 3,5 tahun, akhirnya ibu mendaftarkan saya sekolah di Taman Kanak-kanak yaitu TK Islam Syuhada yang berada di dekat tempat tinggal saya. Di Taman Kanak-Kanak ini saya memulai dari kelas 0 kecil (TK A) kemudian 0 besar (TK B) disini saya diajari untuk menulis, membaca, menari dan bernyanyi. Saya sangat senang ketika masuk sekolah karena dapat belajar dan juga bermain bersama teman-teman baru. Pada saat di TK saya selalu di antar oleh ibu ke sekolah dengan menggunakan sepeda karena letak sekolahnya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Sewaktu di taman kanak-kanak saya pernah beberapa kali mengikuti lomba mewarnai yang diadakan di sekolah atau pun di luar sekolah dan ketika saya TK saya paling malas mengikuti pelajaran olahraga apabila permainan olahraganya tidak saya sukai. Setelah 2 tahun saya bersekolah di TK saya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar (SD). Pada jenjang SD saya bersekolah di SDN Cipedak 01 Pagi yang berada di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pada saat SD saya memulai untuk belajar lebih mandiri dengan cara memakai seragam dan sepatu sendiri walaupun awalnya saya masih diajarkan oleh Ibu. Saya bersekolah di SD tersebut selama 6 tahun, ketika saya bersekolah disana saya mendapatkan teman-teman yang baik dan menyenangkan walaupun kadang kala ada saja hal-hal yang diperebutkan dan membuat kami menjadi sedikit bertengkar. Hal yang paling saya ingat ketika saya SD adalah saya dan teman-teman sering bermain polisi-polisian atau buaya-buayan dan ketika jam olahraga murid perempuan biasanya bermain kasti sedangkan murid laki-lakinya bermain sepak bola. Saat SD saya berangkat dan pulang sekolah diantar menggunakan mobil jemputan. Prestasi saya saat SD itu selalu masuk 10 besar. Satu hal yang tidak bisa saya lupakan sewaktu SD saya sangat takut dengan jarum suntik, jadi ketika petugas kesehatan datang saya langsung bersembunyi. Saya biasanya menangis ketika berhasil di suntik oleh petugas kesehatan.
Setelah selesai saya menjalani pendidikan di Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun saya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, SMPN 253 Jakarta adalah tempat saya menimba ilmu selama 3 tahun. Saat saya SMP saya mulai berani untuk pergi ke mall bersama teman-teman. Dan saya mulai sering bermain daripada dirumah ketika SMP karena pada saat itu saya merasa lebih nyaman dengan teman-teman dibandingkan dirumah. Di SMP pun saya masih mendapat peringkat 5 atau 10 besar dan mulai mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti basket, paskibra dan paduan suara. Awalnya saya mengikuti ekskul basket tetapi beberapa minggu kemudian saya merasa kelelahan dan memutuskan untuk berhenti dari ekskul basket, kemudian saya mengikuti ekskul paskibra sampai pada pelantikan pertama dan saya merasa tidak kuat dengan latihannya yang selalu panas-panasan saya pun keluar dari ekskul paskibra. Yang terakhir paduan suara, walaupun suara saya tidak terlalu bagus tapi pada saat itu saya di ajak teman untuk mengikuti ekskul tersebut dan ketika mengikuti tes ternyata saya lolos. Pada tahun 2007 saya menyelesaikan pendidikan saya di SMP, saya melanjutkan ke jenjang berikutnya SMA Sejahtera 1 Depok adalah tempat saya mengenakan seragam putih abu-abu dan menuntut ilmu selama 3 tahun, saya mendaftar di SMA tersebut karena pada saat itu nilai nem saya tidak mencukupi untuk masuk ke sekolah negeri di Jakarta, selain itu juga karena saya mendengar bahwa SMA tersebut merupakan sekolah swasta yang bagus dan berakreditas A di daerah Depok. Prestasi saya di SMA pun masih mendapat peringkat 5 atau 10 besar dan saya mengikuti ekskul paduan suara seperti ketika di SMP. Dan Saat di usia remaja ini saya mengalami suatu hal yang tidak menyenangkan yaitu saya mulai takut apabila melihat darah yang bertetesan di lantai karena pada saat itu ketika saya sedang berada di kantin sekolah adik saya, salah satu seorang pegawai kantin tersebut kakinya terkena kaca italase, dan darahnya pun berceceran di lantai. Pada saat itu saya mulai merasa pusing, pandangan menjadi buram, saya merasa sesak nafas, bibir saya menjadi pucat lalu saya hampir jatuh pingsan. Pada waktu SMA saya memilih jurusan IPA, karena saya penasaran dengan mata pelajaran Kimia karena pada saat SMP saya belum mendapat pelajaran Kimia tersebut. Akhirnya setelah saya memilih jurusan IPA dan sering bertemu dengan pelajaran Kimia saya mulai menyukai pelajaran tersebut. Pengalaman di SMA yang tidak bisa dilupakan pada saat saya di kelas 3 karena saya merasa pada saat itu saya benar-benar berjuang untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan cara mengikuti jam 0 di sekolah yang mulai belajar dari jam 6 pagi, dilanjutkan dengan belajar biasa sampai jam setengah 1 kemudian sepulang sekolah saya masih ada kegiatan PM (Pedalaman Materi) di sekolah. Belum lagi setelah itu saya masih harus mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah sampai jam 8 malam. Walaupun saya merasa lelah pada saat itu , tapi itu semua saya lakukan agar dapat lulus dengan nilai yang memuaskan. Hingga saat Ujian Nasional tiba saya berdoa dan berusaha semaksimal mungkin mengerjakan soal-soal tersebut. Hari itu pun tiba, hari dimana akan diumumkan kelulusan dengan melalui pos dan saya dinyatakan lulus dan alhamdulillah dengan hasil yang memuaskan. Tetapi perasaan saya belum lega seutuhnya karena saya masih harus berjuang untuk mengikuti berbagai macam tes untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Waktu itu saya mendapatkan SNMPTN Undangan dari sekolah, saya memilih IPB dan Unpad tetapi saya belum berhasil lolos. Kemudian saya mencoba lagi dengan mengikuti SNMPTN Tertulis, ketika itu saya sudah berusaha belajar semaksimal mungkin agar dapat lolos tetapi ternyata melalui jalur itu pun saya belum beruntung, karena saya sudah tidak tega melihat ayah saya sudah mengeluarkan banyak uang untuk saya terakhir kalinya saya mencoba lewat jalur SIMAK UI dan lagi lagi ternyata memang belum rezeki saya untuk dapat diterima di PTN. Pada waktu kecil ketika saya ditanya mengenai cita-cita pasti jawaban saya selalu berubah seperti saya ingin menjadi dokter, guru, dan yang lainnya, tetapi ketika saya masuk diusia remaja saya mulai kebingungan ketika ditanya soal cita-cita. Saya mulai berpikir ternyata cita-cita untuk menjadi dokter atau pun guru itu tidak semudah yang saya pikirkan ketika masih duduk di sekolah dasar. Saat duduk di bangku SMA saya mulai terpikir lagi mengenai cita-cita karena saya juga harus menentukan jurusan apa yang akan saya ambil ketika kuliah nanti dan saya tertarik dengan jurusan Psikologi karena saya ingin mempelajari karakteristik dan perilaku manusia.
Sampai akhirnya pada suatu hari ada kiriman pos datang yang tertuju untuk saya dan ternyata itu undangan dari Universitas Gunadarma yang menyatakan bahwa saya mendapat beasiswa berupa potongan uang kuliah sampai akhir semester. Beasiswa itu saya dapatkan dari nilai try out Universitas Gunadarma yang waktu itu diadakan di SMA saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil beasiswa tersebut, saya datang ke Universitas Gunadarma untuk mengikuti interview tentang beasiswa tersebut. Universitas Gunadarma, Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi adalah tempat saya menimba ilmu selanjutnya, sebelumnya saya sudah berusaha mengikuti berbagai tes agar dapat masuk ke universitas negeri tetapi saya belum berhasil dan saya mulai berpikir bahwa kuliah di universitas negeri atau swasta itu sama saja, asal kita belajar dengan rajin dan tekun pasti tidak akan kalah dengan teman-teman kita yang masuk universitas negeri. Sekarang saya sudah sampai di semester 5 dan saya akan berusaha semaksimal mungkin agar dapat lulus tepat waktu sehingga saya menjadi sarjana dan mendapatkan gelar S.Psi dibelakang nama saya. Kemudian saya juga ingin meneruskan kuliah S2 sehingga saya dapat menjadikan psikolog sebagai profesi, dan semoga saya bisa menjadi seorang Psikolog yang sukses dikemudian hari. Amin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar