Konsep Sehat, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. sehari-hari kita menggunakan istilah sehat wal afiat untuk menyebut kondisi kesehatan yang prima. Kita bukan hanya mengenal kesehatan tubuh, tetapi juga ada kesehatan mental dan bahkan kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Secara umum, secara historis kajian kesehatan mental terbagi dalam dua periode yaitu periode pra-ilmiah dan periode ilmiah (Langgulung,1986:23)
1. Periode Pra-ilmiah
Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitif animeisme, ada kepercayaan bahwa dunia ini di awasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Perubahan sikap terhadap tradisi animism terjadi pada zaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan naturalisme, suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam.
2. Era Ilmiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animism (irrasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1783. Perkembangan psikologi abnormal dan psikiatri ini memberikan pengaruh kepada lahirnya mental hygiene yang berkembang menjadi suatu body of knowledgeberikut gerakan-gerakan yang terorganisir. Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers.
Pendekatan Kesehatan Mental
Karena terdapat keanekaragaman konsep mengenai kesehatan mental, beberapa ahli mengemukakan orientasi umum. orientasi umum tersebut terbagi menjadi 3 yaitu : Orientasi Klasik, Orientasi Penyesuaian Diri dan Orientasi Pengembangan Potensi.
Teori Kepribadian Sehat
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Psikoanalisa
Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia dengan memperhatikan struktur jiwa manusia adalah Sigmund Freud. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang disebutnyaid, ego dan superego.
Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis :
1. Menurut Freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan dengan belajar
3. Mental yang sehat adalah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan.
Kepribadian Sehat Berdasarkan Aliran Behaviouristik
Behaviouristik ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behaviouristik lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar.
Aliran behaviourisme mempunyai 3 ciri penting :
1. Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviourisme menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku binatang. Kita dapat belajar tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang.
Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi berupa respons terhadap rangsangan itu. Salah satu penganut Watson yang sangat besar masukkannya untuk perkembangan behaviourisme adalah B.F Skinner.
Kepribadian yang sehat menurut behaviouristik :
1. Memberikan respon terhadap factor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat dipengaruhi oleh factor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
Kerpibadian Sehat Berdasarkan Aliran Humanistik
Psikologi humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis neo-Freudian seperti Adler dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme. Menurut Alfred Schultz, tokoh fenomenologi pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses intersubjektivitas. Jadi intisari dari psikologi humanisme adalah bahwa pada keunikan manusia, pentingnya nilai dan makna, serta kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya. Pandangan psikologi humanisme, pada intinya adalah setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi dimana dia (Sang Aku, Ku atau Diriku/ I, Me, atau Myself) menjadi pusat.
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntuan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51).
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu
Faktor keturunan — masa konsepsi Ø
Ø Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
Ø Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Ø
Faktor eksternal / lingkungan
Ø Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
Ø Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Teori Kepribadian Sehat
1. Teori Kepribadian Sehat Menurut Allport
Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia. Pengalaman-pengalaman pribadinya ini kelak tercermin dalam pandangan-pandangan teoritisnya tentang kodrat kepribadian. Pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport berbeda dengan pandangan-pandangan Freud dan gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung.
2. Teori Kepribadian Sehat Menurut Carl R.Rogers
Self adalah apa yang manusia rasakan di dalam dirinya. Di dalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan reality self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual. Individu yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
3. Teori Kepribadian Sehat Menurut Maslow
Maslow mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2. Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
4. Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
4. Teori Kepribadian Sehat Menurut Erich Fromm
Ciri – ciri kepribadian sehat :
- Cinta yang produktif
Cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka.
- Pikiran yang produktif
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
- Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan prestasi kita yang paling hebat.
- Suara hati
Pengertian Stress
Stress menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stress mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres.
Efek-efek stress menurut Hans Selye
- Local Adaptation Stres
- Karakteristik dari LAS
- General Adaptation Syndrom
Faktor-faktor Individual dan Sosial yang menjadi penyebab Stress
a. Faktor Individual
Tatkala seseorang menjumpai stresor dalam lingkungannya, ada dua karakteristik pada stresor tersebut yang akan mempengaruhi reaksinya terhadap stresor itu yaitu: Berapa lamanya (duration) ia harus menghadapi stresor itu dan berapa terduganya stresor itu (predictability).
b. Faktor Sosial
Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari-hari juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stress. Dukungan sosial mencakup :
- Dukungan emosional, seperti rasa dikasihi
- Dukungan nyata, seperti bantuan atau jasa
- Dukungan informasi, misalnya nasehat dan keterangan mengenai masalah tertentu.
Tipe-tipe Stress
a. Tekanan
b. Konflik
c. Frustrasi
d. Kecemasan
Coping strategy
Strategi koping yang berhasil mengatasi stres harus memiliki empat komponen pokok:
1. Peningkatan kesadaran terhadap masalah
2. Pengolahan informasi
3. Pengubahan perilaku
4. Resolusi damai
Pengertian dan Jenis-jenis Koping
Coping berasal dari katacoping yang bermakna harfiah pengatasan/penanggulangan (to cope with = mengatasi, menanggulangi). Koping adalah ciri-ciri individu dalam menghadapi situasi yang tertekan. Istilah Koping merupakan istilah khusus individu yang digunakan dalam menghadapi situasi yang tertekan atau stress.
Koping dibagi menjadi 2 yaitu :
- Koping Negatif : Menimbulkan persoalan dikemudian hari, bahkan sangat mungkin menyebabkan gangguan pada diri individu.
- Koping Positif : Biasanya digunakan agar individu tersebut menjadi lebih dewasa, lebih matang dan lebih bahagia dalam menjalani hidupnya.
Jenis- jenis Coping : Emotional focus Coping dan Problem focus Coping.
Hubungan Intrapersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
Model-model hubungan interpersonal
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal,
yaitu:
1. Model Pertukaran Sosial
2. Model Peranan
3. Model Interaksional
Cara Memulai Hubungan Intrapersonal
Pembentukan kesan salah satu faktor penting untuk memulai suatu hubungan interpersonal. Ada tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:
1. Pembentukan
2. Peneguhan Hubungan
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadimmasing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Untuk menjalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy Cinta interpersonal membutuhkan tiga hal: Intimacy, Passion, dan Commitment.
Intimasi dan Pertumbuhan
Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.
Cinta dan Perkawinan
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan seksual.
Bagaimana memilih pasangan
Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Maka dari itu harus benar-benar diperhitungkan ketika memilih pasangan yang baik.
Seluk Beluk Hubungan dalam Perkawinan
Setiap pasangan yang menikah tentu ingin memiliki hubungan yang awet, tanpa ada pertentangan, kadang kala hubungan itu seperti Yoyo, kadang baik di atas, kadang turun di bawah. Oleh karena itulah di butuhkan Kedewasaan masing-masing pihak dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang di hadapi.
Perceraian dan Pernikahan Kembali
Menikah Kembali setelah perceraian mungkin menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Apa yang akan menyebabkan untuk memutuskan menikah kembali setelah bercerai? Ada beberapa faktor. Misalnya seorang wanita muda pun bisa memiliki kesempatan kurang dari menikah lagi jika dia memiliki beberapa anak. Ada banyak faktor seperti faktor pendidikan, pendapatan dan sosial. Menikah Kembali setelah perceraian bisa menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap untuk masa depan yang lebih baik.
Single life
Hidup melajang atau membujang kerap kali terjadi disekitar kita, bukan karena tidak ada yang mau dengannya atau bisa dibilang “tidak laku”. Tetapi banyak dari mereka yang sibuk dengan dunianya seperti dunia kerja, apalagi jika pekerjaan mereka telah membuat hidupnya bercukupan maka tak jarang dari mereka enggan membuka dirinya untuk orang lain. Padahal di agama kita sangat dianjurkan jika seseorang yang sudah memasuki usia siap menikah, mapan dan mampu untuk menikah, karena menikah merupakan sebuah ibadah kita kepada Allah SWT.
Mirisnya isu kesehatan mental masih melekat stigma negatif bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jadi bagi yang mengalami penyakit mental merasa minder saat mau menggunakan layanan kesehatan mental. Tapi katanya dengan membaca artikel psikoedukasi secara intensif mampu menurunkan stigma sosial dan pribadi yang disematkan pada pengguna layanan kesehatan mental secara signifikan. Ini penelitiannya.
BalasHapus