Defini Psikologi Manajemen
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan atau dengan kata lain Psikologi Manajemen adalah suatu studi tentang tikah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajeman untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Konsep Dasar Psikologi Manajemen
Kegiatan intervensi (yang bertujuan untuk "mengolah" manusia) menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh karyawan/SDM (Sumber Daya Manusia) dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan kerjanya dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.
Ada 4 Fungsi Utama dalam Manajemen
- Fungsi Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tesebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
- Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan menetapkan prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
- Fungsi Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan :
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
- Fungsi Pengawasan (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah di tetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Manfaat Psikologi Manajemen
- Untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia di dalam proses manajemen.
- Agar dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan/tepat untuk memecahkan masalah-masalah kemanusiaan.
Organisasi
Definisi Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan bersama atau organisasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang atau sekelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berusaha untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya. Karena memberikan kontribusi seperti, pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Dimensi Organisasi
Menurut Richard L. Daft, dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu :
Dimensi Struktural
Dimensi yang menggambarkan karakteristik internal dari organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk mengukur dan membandingkan organisasi. Dimensi struktural terdiri dari :
- Formalisasi
Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di dalam organisasi itu dibakukan. Ada 3 macam jenis formulisasi, yaitu : formalisasi berdasarkan pekerjaan, formalisasi berdasarkan aliran pekerjaan dan formalisasi berdasarkan peraturan.
- Spesialisasi
Spesialisasi hakikatnya adalah daripada dilakukan oleh satu individu, lebih baik seluruh pekerjaan itu di pecah-pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang individu yang berlainan. Suatu spesialisasi kerja dikatakan bersifat ekstensif apabila setiap karyawan hanya mengerjakan tugas-tugas tertentu yang sempit wilayahnya. Suatu spesialisasi dikatakan rendah apabila karyawan mengerjakan tugas-tugas yang mempunyai batasan yang luas. Ada 2 tipe spesialisasi, yaitu :
Spesialisasi Horizontal
Spesialisasi horizontal ini menunjuk pada ruang lingkup suatu pekerjaan atau pada tingkat mana seorang karyawan melakukan suatu pekerjaan yang lengkap.
Spesialisasi Vertikal
Spesialisasi vertikal menunjuk pada tingkat kontrol yang dimiliki oleh seorang karyawan terhadap suatu pekerjaan.
- Standarisasi
Standarisasi menunjuk pada prosedur yang di desain untuk membuat aktivitas organisasi menjadi teratur dan hal ini secara otomatis akan memfasilitasi adanya koordinasi.
- Hierarki Otoritas
Otoritas merupakan bentuk dari kekuasaan yang ada pada suatu posisi atau kantor. Ketika hak untuk mengatur bawahan termasuk dalam otoritas seseorang, maka otoritas tersebut memberikan hak untuk membatasi pilihan dan perbuatan yang dilakukan oleh bawahan.
- Kompleksitas
Kompleksitas menunjuk pada jumlah aktivitas maupun subsistem pada organisasi. Kompleksitas bisa diukur melalui 3 diferensiasi yaitu vertikal, horizontal dan spatial.
- Diferensiasi Vertikal
- Diferensiasi Horizontal
- Diferensiasi Spasial
- Sentralisasi
Istilah sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi.
- Profesionalisme
Profesionalisme adalah level dari pendidikan formal dan training yang harus dimiliki dan diikuti oleh karyawan. Profesionalisme dianggap tinggi apabila karyawan harus mengikuti training dalam jangka waktu yang lama untuk memegang suatu pekerjaan atau jabatan pada perusahaan.
- Personnel Ratio
Personnel Ratio menunjuk pada jumlah karyawan pada suatu fungsi atau departemen tertentu.
Dimensi Kontekstual
Dimensi yang menggambarkan keseluruhan dari suatu organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan organisasi yang mempengaruhi dan membentuk suatu dimensi struktural organisasi, yang terdiri dari :
- Ukuran : Besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
- Teknologi Organisasi : Dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
- Lingkungan : Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
Komunikasi
Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lainnya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan dan penyiaran. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dari sebagian para ahli yaitu menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang disampaikan, dengan maksud apa yang kita sampaikan itu dapat di mengerti oleh komunikan (penerima pesan) dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksud. Tujuan lainnya yaitu mempengaruhi komunikan (penerima pesan) untuk bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator (pemberi pesan).
Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah :
- Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
- Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
- Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepadan komunikan dalam komunikasi antar pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
- Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
- Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
- Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").
Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah :
- Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
- Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
- Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepadan komunikan dalam komunikasi antar pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
- Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
- Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
- Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").
Dimensi Perspektif Komunikasi
- Komunikasi Sebagai Proses
Komunikasi dipandang sebagai proses yang dimaksudkan disini ialah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Proses yang berarti unsur-unsur yang ada didalamnya bergerak aktif, dinamis dan tidak statis.
- Komunikasi Sebagai Simbolik
Dalam semua konteks komunikasi dimana segala sesuatunya memerlukan dan menggunakan simbol. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk verbal maupun non verbal, dalam setiap daerah, lingkungan atau kumpulan tertentu simbol dapat berbeda-beda sesuai dengan tempat dimana digunakannya simbol tersebut. Karena setiap daerah memaknai simbol tersebut secara berbeda-beda.
- Komunikasi Sebagai Sistem
Sistem, didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau unsur yang mendukung saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan saluran (Semprivivo 1982). Dengan kata lain sistem adalah seperangkat komponen-komponen serta unsur-unsur yang terhubung dan saling bergantung satu sama lainnya serta tidak dapat terpisahkan. Jika salah satu komponen tidak dapat berfungsi secara baik maka sistem itu secara otomatis tidak dapat berjalan secara normal sebagaimana mestinya, ini berarti semua komponen selain harus berinteraksi juga harus dapat berfungsi secara optimal sebagaimana mestinya. Jika dikaitkan dengan proses komunikasi dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu sistem yang dimana tercermin unsur-unsur yang mendukungnya sebagai suatu kesatuan antara komunikator, pesan, media, komunikan dan timbal baliknya (feedback).
- Komunikasi Sebagai Aksi
Komunikasi selalu menggunakan simbol dalam berbagai macam konteksnya, selain itu tidak dapat dipungkiri dalam berbagai komunikasi tidak pernah terjadi tanpa aksi, apakah itu diucapkan, ditulis maupun dilakukan dalam bentuk isyarat (non verbal), bahkan gerakan dalam bentuk diam pun merupakan aksi.
- Komunikasi Sebagai Aktifitas Sosial
Komunikasi menjadi jembatan dalam menghubungkan antara kepentingan diri manusia sebagai individu dengan masyarakat disekelilingnya. Karena sudah menjadi sifat yang mendasar pada manusia yakni selalu berusaha untuk berhubungan dengan sesamanya, upaya ini dilakukan untuk menghilangkan keterasingan mereka dan juga untuk mengetahui apa yang sedang terjadi diluar dirinya. Apakah itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ataukah untuk kepentingan aktualisasi diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, seni dan teknologi.
- Komunikasi Sebagai Multidimensional
Terdapat dua tingkatan yang dapat diidentifikasikan dalam perspektif multidimensional ini yakni dimensi isi dan dimensi hubungan. Kedua dimensi tersebut tidak dapat saling dipisahkan dimana dimensi isi menunjukkan pada kata, bahasa, pesan serta informasi yang terkandung didalamnya. Sementara itu dimensi hubungan merujuk pada bagaimana cara komunikator dalam menyampaikan pesannya kepada komunikan atau bagaimana peserta komunikasi berinteraksi.
Referensi :
http://natiazuriahms.blogspot.com/2013/05/dimensi-dimensi-perspektif-komunikasi.html
Nama : Claudia Kurnia Erawanti
NPM : 11511684
Kelas : 3PA01
Nama : Claudia Kurnia Erawanti
NPM : 11511684
Kelas : 3PA01