Pengertian
Penyesuaian Diri
Penyesuaian
diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal
adjustment. Penyesuaian diri merupakan faktor yang sangat penting di dalam
kehidupan manusia. Hidup manusia sejak lahir hingga meninggal tidak lain adalah
penyesuaian diri, sehingga dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri dilakukan
oleh manusia sepanjang hidup. Manusia memerlukan penyesuaian diri terhadap diri
dan lingkungannya dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Penyesuaian diri
(self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan
perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan mengatasi
ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntuan
lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51). Schneiders berpendapat
bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu :
penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaption), penyesuaian diri sebagai bentuk
konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan
(mastery).
Pada
mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaption), padahal
adaptasi ini umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik,
fisiologis, atau biologis. Berikutnya ada juga penyesuaian diri diartikan sama
dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. Pemaknaan penyesuaian
diri seperti ini terlalu banyak membawa akibat lain. Dengan mengartikan
penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa disana individu
seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk selalu mampu menghindarkan diri dari
penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial maupun emosional.
Sudut
pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha
penguasaan (mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan
respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan dan
frustasi tidak terjadi.
Pertumbuhan
Personal
Manusia
merupakan makhluk individu. Manusia disebut sebagai individu apabila tingkah
lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya sendiri dan bukan bertingkah laku
secara umum atau seperti orang lain. Jadi individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas dalam lingkup sosial tetapi
mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik terhadap dirinya di dalam lingkup
sosial tersebut. Kepribadian seseorang tidak langsung terbentuk begitu saja
tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu yang
panjang.
Setiap
individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal
tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor
utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan
karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama
dengan keluarga.
Setiap
individu memiliki naluri yang secara tidak langsung individu dapat
memperhatikan hal-hal yang berada disekitarnya apakah hal itu benar atau tidak,
dan ketika suatu individu berada di dalam masyarakat yang memiliki suatu
norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan
suatu pengaruh dalam kepribadian, missal seseorang ada di lingkungan masyarakat
yang tidak disiplin yang dalam menerapkan aturan-aturannya maka lama-kelamaan
pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang
tidak disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu
Faktor
genetic
Faktor keturunan — masa konsepsi Ø
Ø Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang
kehidupan
Ø Menentukan beberapa karakteristik seperti
jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh
dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi
dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Ø
Faktor eksternal / lingkungan
Ø Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi
sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
Ø Faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari
lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan
pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah
individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
a. Aliran asosiasi
perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena
pengaruh dan pengalaman atau empiri (kenyataan) luar, melalui panca indera yang
menimbulkan sensasiton (perasaan) maupun pengalaman mengenai keadaan batin
sendiri yang menimbulkan reflektion.
b. Psikologi gestalt
pertumbuhan adalah proses perubahan secara
perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
c. Aliran sosiologi
Pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses
perubahan dari sifat yang semula asosial maupun sosial kemudian tahap demi
tahap disosialisasikan. Pertumbuhan individu sangat penting untuk dijaga dari
sejak lahir agar bisa tumbuh menjadi individu yang baik dan berguna untuk
sesamanya.
Sumber :
Schneiders, Alexander.
1964. Personal Adjustment and Mental Health. Holt, Rineharr, and Wisnton. New
York
Tidak ada komentar:
Posting Komentar