A. Pengertian dan Jenis-jenis Koping
1. Pengertian Koping
Coping berasal dari katacoping yang bermakna harfiah
pengatasan/penanggulangan (to cope with = mengatasi, menanggulangi). Koping adalah ciri-ciri individu dalam menghadapi situasi yang tertekan. Istilah Koping merupakan istilah khusus individu yang digunakan dalam menghadapi situasi yang tertekan atau stress.
Koping adalah sebuah mekanisme untuk mengatasi perubahan
yang dihadapi atau beban yang diterima tubuh dan beban tersebut menimbulkan
respon tubuh yang sifatnya nonspesifik yaitu stres. apabila mekanisme koping
ini berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau
beban tersebut (Ahyar,2010). Sedangkan menurut Lazarus (1985), koping adalah
perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi
tuntutan internal dan eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber
individu.
Koping dibagi menjadi 2 yaitu :
- Koping Negatif : Menimbulkan persoalan dikemudian hari, bahkan sangat mungkin menyebabkan gangguan pada diri individu.
- Koping Positif : Biasanya digunakan agar individu tersebut menjadi lebih dewasa, lebih matang dan lebih bahagia dalam menjalani hidupnya.
2. Jenis- jenis Coping
a. Emotional focus Coping
Digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres.
Pengaturan ini melalaui perilaku individu, seperti: penggunaan alcohol,
bagaimana meniadakan fakta - fakta yang tidak menyenangkan, melalui strategi
kognitif. Bila individu tidak mampu mengubah kondisi yang ‘stresfull’
individu akan cenderung untuk mengatur emosinya.
b. Problem focus Coping
Digunakan untuk mengurangi stressor, individu akan mengatasi
dengan mempelajari cara-cara atau keterampilan-keterampilan yang baru. Individu
akan cenderung menggunakan strategi ini, bila yakin akan dapat menubah situasi.
Coping dibagi dua bagian, yaitu memfokuskan pada pemecahan masalah dan
memfokuskan pada emosi.
B. Jenis jenis coping yang konstruktif dan
positif
1) Coping yang konstruktif (adaptif)
Merupakan suatu kejadian dimana individu dapat mengatur
berbagai tugas mempertahankan konsep diri, mempertahankan hubungan dengan orang
lain, mempertahankan emosi dan pengaturan stres (Carpenito, 2000).
2) Coping positif (sehat)
a. Antisipasi
Antisipasi berkaitan dengan kesiapan mental individu untuk
menerima suatu perangsang. Ketika individu berhadap dengan konflik-konflik
emosional atau pemicu stres baik dari dalam maupun dari luar, dia mampu
mengantisipasi akibat-akibat dari konflik atau stres tersebut dengan cara
menyediakan alternatif respon atau solusi yang paling sesuai.
b. Afiliasi
Afiliasi berhubungan dengan kebutuhan untuk berhubungan atau
bersatu dengan orang lain dan bersahabat dengan mereka. Afiliasi membantu
individu pada saat menghadapi konflik baik dari dalam dan luar, dia mampu
mencari sumber- sumber dari orang lain untuk mendapatkan dukungan dan
pertolongan.
c. Altruisme
Altruisme merupakan salah satu bentuk koping dengan cara
mementingkan kepentingan orang lain. Konflik-konflik yang memicu timbulnya
stres baik dari dalam maupun dari luar diri dialihkan dengan melakukan pengabdian
pada kebutuhan orang lain.
d. Penegasan diri (self
assertion)
Individu berhadapan dengan konflik emosional yang menjadi
pemicu stres dengan cara mengekspresikan perasaan-perasaan dan
pikiran-pikirannya secara lengsung tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau
memanipulasi orang lain.
e. Pengamatan diri (Self
observation)
Pengamatan diri sejajar dengan introspeksi, yaitu individu
melakukan pengujian secara objektif proses-proses kesadaran diri atau
mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku, motif, ciri, sifat sendiri, dan
seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai diri sendiri yang semakin
mendalam.
sumber :
Basuki,A.M Heru.2008.Psikologi Umum.Jakarta:Universitas
Gunadarma.
Siswanto. 2007. Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan, dan
Perkembangannya. Yogyakarta: Andi Sunaryo. 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar